Tahukah kamu sobat, bahwa setiap kali bayi menangis terdapat pengaruh pada sang ibu? khususnya pengaruh terhadap aktivitas otak ibu. Untuk lebih jelasnya lagi, berikut ini Fajrinfo akan membahas mengenai hal tersebut.
Suara bayi yang menangis akan menghidupkan area tertentu pada otak ibu. Menurut hasil riset dari beberapa negara yang dipublikasikan Senin lalu, pengaruh tangisan bayi terhadap ibunya adalah berkenaan dengan gerakan tubuh dan kemampuan berkomunikasi. Hal ini menguatkan teori tentang naluri keibuan.
Terlepas dari berbedanya budaya dan kebiasaan, penelitian yang dilakukan oleh sebuah Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat membuktikan bahwa ketika mendengar tangisan bayi para ibu cenderung cepat bereaksi dengan mencurahkan kasih sayang dalam pelukan, menimang, mengalihkan perhatian bayi atau langsung mengangkat dan menggendongnya.
Baca juga: Cara Melakukan Registrasi Ulang Untuk Semua Operator Seluler
Para peneliti ini melakukan beberapa studi penelitian terhadap reaksi ibu memakai alat pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) otak.
Yang mereka amati adalah para ibu muda sebanyak 684 orang dan bayi berusia sekitar lima bulan yang berada di negara Amerika Serikat, Italia, Kenya, Belgia, Korea Selatan, Jepang, Argentina, Prancis dan Kamerun. Mereka mempelajari masing-masing ibu saat berinteraksi dengan bayinya di rumah kurang lebih selama satu jam.
BACA SELENGKAPNYA/preview/button/#f0113a
Suara bayi yang menangis akan menghidupkan area tertentu pada otak ibu. Menurut hasil riset dari beberapa negara yang dipublikasikan Senin lalu, pengaruh tangisan bayi terhadap ibunya adalah berkenaan dengan gerakan tubuh dan kemampuan berkomunikasi. Hal ini menguatkan teori tentang naluri keibuan.
Terlepas dari berbedanya budaya dan kebiasaan, penelitian yang dilakukan oleh sebuah Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat membuktikan bahwa ketika mendengar tangisan bayi para ibu cenderung cepat bereaksi dengan mencurahkan kasih sayang dalam pelukan, menimang, mengalihkan perhatian bayi atau langsung mengangkat dan menggendongnya.
Baca juga: Cara Melakukan Registrasi Ulang Untuk Semua Operator Seluler
Para peneliti ini melakukan beberapa studi penelitian terhadap reaksi ibu memakai alat pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) otak.
Yang mereka amati adalah para ibu muda sebanyak 684 orang dan bayi berusia sekitar lima bulan yang berada di negara Amerika Serikat, Italia, Kenya, Belgia, Korea Selatan, Jepang, Argentina, Prancis dan Kamerun. Mereka mempelajari masing-masing ibu saat berinteraksi dengan bayinya di rumah kurang lebih selama satu jam.